Kalau di Malaysia, kita biasa panggil "gossip artis". Di Malaysia, gossip2 artis ini juga tidak kurang hebatnya. Sehingga ada majalah2 yang diterbitkan khas membincangkan gossip2 artis. Di televisi Malaysia pun, hal2 berkaitan dalam kain artis juga terus menerus diperbincangkan.
Bagi Tulang Besi, fatwa MUI ini adalah satu tindakan yang sangat baik dan mengharumkan nama Islam. Kalau dahulu, hanya Nahdatul Ulama yang mengharamkan Infotaimen, tapi sekarang ini Majlis Ulama Indonesia (yang mewakili Muhammadiyyah dan Nahdatul Ulama) juga mengharamkan Infotainmen (Gossip Artis).
Sudah tiba masanya, umat Islam di rantau ini berhenti menjadikan para artis sebagai contoh tauladan di dalam menjalani kehidupan kita. Biarlah hal2 dalam kain para artis dibincangkan di kalangan para keluarga mereka sahaja.
Yang saya khuatiri adalah generasi muda kita terutama para belia. Di tahap umur yang begitu muda, mereka sudah tentu sukar membezakan mana yang baik dan buruk. Apabila mereka melihat para artis kehidupan mereka bercerai berai, berskandal, berzina di sana sini, maka kelak contoh ini akan dijadikan tauladan kepada mereka. Maka, biarlah hal dalam kain para artis kekal di dalam kain. Janganlah hal2 dalam kain para artis di bawa keluar.
Tiba masanya, para mufti di Malaysia menyokong fatwa MUI ini dan mengeluarkan fatwa yang serupa. Jangan asyik nak suruh PAS bersatu dengan UMNO sahaja. Pengharaman gossip artis ini lebih penting kepada masa depan umat islam di Malaysia.
Saya menyeru Dewan Ulama PAS Pusat memulakan langkah menyokong fatwa Majlis Ulama Indonesia ini dan membawa fatwa ini, sekurang2nya di kalangan ahli2 dan penyokong PAS. PAda saya, gampang sahaja bagi Dewan Ulama PAS Pusat untuk mengambil fatwa ini.
Wallahualambissawab
Tulang Besi
Fatwa MUI: "Infotainment" Haram!
Rabu, 28 Juli 2010 | 01:15 WIB
KOMPAS ENTERTAINMENT/IRFAN MAULLANA
Para pekerja infotainment sedang berusaha mewawancarai Cut Tari yang sedang keluar dari Bareskrim Mabes Polri.
JAKARTA, KOMPAS.com — Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa haram untuk tayangan infotainment, baik bagi televisi yang menayangkan maupun permisa yang menontonnya.
Fatwa tersebut disahkan dalam pleno MUI dalam musyawarah nasional (munas) di Jakarta, Selasa (27/7/2010), oleh Ketua Komisi Fatwa MUI Ma’ruf Amin.
Menurut ketentuan umum fatwa mengenai infotainment, menceritakan aib, kejelekan gosip, dan hal-hal lain terkait pribadi kepada orang lain dan atau khalayak hukumnya haram.
Dalam rumusan fatwa tersebut juga disebutkan upaya membuat berita yang mengorek dan membeberkan aib, kejelekan gosip juga haram.
Begitu juga dengan mengambil keuntungan dari berita yang berisi tentang aib dan gosip dinyatakan hukumnya haram oleh MUI.
Namun, MUI memperbolehkan dengan pertimbangan yang dibenarkan secara syar’i untuk kepentingan penegakan hukum, memberantas kemungkaran untuk menayangkan dan menyiarkan serta menonton, membaca dan atau mendengarkan berita yang berisi tentang aib.
Terhadap fatwa ini, MUI merekomendasikan perlu dirumuskan aturan untuk mencegah konten tayangan yang bertentangan dengan norma agama, keadaban, kesusilaan, dan nilai luhur kemanusiaan.
Juga direkomendasikan kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) diminta untuk meregulasi tayangan infotainment untuk menjamin hak masyarakat memperoleh tayangan bermutu dan melindunginya dari hal-hal negatif.
Lembaga sensor film diminta menjamin langkah proaktif untuk menyensor tayangan infotainment guna menjamin terpenuhinya hak-hak publik dalam menikmati tayangan bermutu.
Menurut Ma’ruf, permasalahan infotainment sebelumnya tidak masuk dalam pembahasan, tetapi karena banyaknya permintaan untuk itu akhirnya diputuskan dibahas.
"Kami memutuskan membahas dan membuat fatwa infotainment karena didasarkan pemberitaan saat ini yang dirasa sudah berlebihan," kata Ma’ruf.
tak ada apa kebaikan yg kita dapat drp gossip artis, eloklah juga kalau diharamkan di negara kita.yg artis kita pulak mcm berebut2 nak tunjuk kejahatan mereka
ReplyDelete