"......kerajaan kata siapa nak keluar kena effort sendiri, including mara. ramai belum dapat tiket unutk keluar within 4 days......"
Kerajaan Indonesia tak fikir panjang. Mereka terus hantar 5 Hercules (C-130) untuk "evakuasi" rakyat mereka yang berjumlah tidak lebih 6000 orang itu. Khabarnya, rakyat Indonesia akan dibawa ke negara Arab berdekatan dan mereka boleh ambil pesawat komersial pulang ke Jakarta.
Selain pesawat, turut mengiringi rombongan ini adalah seorang Major Jeneral dari ABRI. Selain itu, beberapa penjawat jawatan tinggi dalam Abri.
Hairannya, Kerajaan Malaysia cuma boleh duduk diam sahaja. Padahal Malaysia pun banyak Hercules (C-130). Hantar Rosmah belanja ratusan ribu, boleh pulak????
Jangan lupa, rakyat Indonesia di Mesir 98% adalah terdiri dari pelajar-pelajar agama di Al Azhar.
Lima Pesawat Hercules Dikirim ke Mesir
Editor: Tri Wahono
Selasa, 1 Februari 2011 | 19:50 WIB
MALANG, KOMPAS.com — Tentara Nasional Indonesia akan mengirim lima pesawat Hercules ke Mesir untuk mengevakuasi warga negara Indonesia. Tiga pesawat dari Jakarta dan dua unit dari Malang.
Tiga pesawat Hercules dari Skadron Udara 31 Wing I Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. Sementara dua unit dari Skadron Udara 32 Wing II Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur.
Wakil Asisten Kepala Staf TNI Angkatan Udara Bidang Operasional Marsekal Pertama FHB Bambang Soelistyo, Selasa (1/2/2011), mengatakan, dua pesawat Hercules dari Malang, yaitu Hercules A-1305 dan Hercules A-1316, telah diberangkatkan ke Lanud Halim Perdanakusuma.
"Kedua pesawat tersebut hari ini diberangkatkan ke Halim untuk bergabung dengan tiga pesawat Hercules lain. Masing-masing berangkat pukul 08.11 dan pukul 09.18," katanya.
Pesawat Hercules A-1305 dipiloti Komandan Skadron 32 Letnan Kolonel (Pnb) Wayan Suparman dengan kopilot Kapten (Pnb) Ari Sutiono. Sementara Hercules A-1316 dipiloti Mayor (Pnb) Hermawan. Bambang menjelaskan, selain menyiapkan lima pesawat yang akan diberangkatkan ke Mesir, TNI AU juga menyiapkan personel Paskhas.
"Personel Paskhas tersebut terdiri atas Detasemen Bravo 90 dan Paskhas yang sudah berpengalaman dalam UN Mission," katanya.
Menurut dia, pasukan itu terbagi dalam tiga kelompok yang mempunyai tugas tersendiri. Kelompok 15 bertugas sebagai komando pengendali, kelompok 42 sebagai tim inti dalam evakuasi, dan kelompok 45 sebagai ground handling.
"Tugas itu adalah bagian dari operasi militer selain perang yang merupakan tugas negara dan harus dijalankan demi menjaga nama baik TNI AU dan NKRI dengan menjaga penampilan, bertindak tegas, dan santun," ujar Bambang.
Pasukan tim evakuasi TNI AU dipimpin Komandan Tim Kolonel Psk Rolland DG Waha dan Komandan Detasemen Bravo '90 Letkol Psk M Juanda.
Dalam upaya mengevakuasi WNI di Mesir, Presiden menunjuk Wakil KSAU Marsekal Madya Sukirno sebagai Post-Commander Satuan Tugas Evakuasi WNI dan telah berangkat menuju Mesir, Senin malam.
Turut mendampingi Wakil KSAU adalah Mayor Jenderal (Mar) Affan Gafar (Dan Kormar), Marsma TNI Sudipo Handoyo (Danpuspomau), Kolonel (Pnb) Yuyu Sutisna (Asops Kohanudnas), dan Letkol Inf Almukolis Suryo, sebagai tim pendahulu.

Malaysia kirim auta.
ReplyDeletenak hantar apa.... APCO tak suruh jadi mcmana nak ambil....
ReplyDeleteharap2 ramai anak malysia mati.. baru bangkit revolusi anak muda malaysia...
dah lah harga minyak naik lagi takkan xda duit nak bawa pulang. betul2 penting diri UMNO ni...
memang dasar APCO
aiyo!!yoo!!pm 1malaysia sudah tau!!! mau apa lagi!!!..pm kirim salam sajalah!!!..
ReplyDeleteMalaysia cuma kirim salam je kat hosni mubarak sebab sama yahudi najibun dan mubarak
ReplyDeletekerajaan xcukup duit nak isi minyak kapal terbang r 2.. bajet dah lari belanja kat bik mama
ReplyDeleteMalaysia cuma kirim salam... dan balik sendiri...
ReplyDeleteItulah kau, dok sibuk baca berita indonesia.
ReplyDeleteBerita Nasional tak mau baca.
You wrote too soon!
http://www.utusan.com.my/utusan/info.asp?y=2011&dt=0202&pub=Utusan_Malaysia&sec=Muka_Hadapan&pg=mh_01.htm
Jadi kita persilakan TB untuk pi jadi warga negara Indonesia. Buat apa duduk di Malaysia kalau hari-hari jadi duri dalam daging.
ReplyDeleteKerajaan kita bertindak selepas Kerajaan Indonesia umumkan operasi menyelamatkan pelajar mereka menggunakan Hercules, Boeing 747, Batavia Air dan Lion Air... PM kita mcm copy paste je...
ReplyDeletehe he he kerajaan PAS plak hantar apa untuk keluarkan pelajar2 tajaannya sendiri ? tak kan la hantar fatwa "mati sahid" sbb sdg menuntut ilmu.
ReplyDeleteAku cadangkan biarkan saja pelajar pelajar malaysia yg berada di cairo itu terus berada disana dan merasai pahit maung berada dlm negara huru hara ...biar mereka sedar diri...kalau tidak mereka tidak sedar diri tak reti dek untung dpt negara aman mcm malaysia.....eloknya kerajaan tak perlu nak buat apa apa...just wait and see...after all majority pelajar disana adalah penganut pas dan aliran pembangkang tegar....jadi tok sah lah kerajaan nak abiskan masa dan duit utk org org mcm ni...lebih baik kerajaan belanjakan duit utk rakyat mcm ditenang , galas, hulu selangor, dan di merlimau ....biar org org mcm ni merasakan pahit maung jadi manusia diperantauan...kalau mereka balik msia ...mereka jadi duri dlm daging..mereka jadi penghasut paling besar...pemecah belah umat....jadi sbgi kesimpulan...aku cadangkan kerajaan agar tidak membawa puak puak ini pulang...biarkan mereka jadi pejuang shahid di egypt...pejuang reformasi jalanan....semoga mereka akan dpt apa yg ,ereka mahukan di egypt bersama pak pak arab disana.....
ReplyDelete//Aku cadangkan biarkan saja pelajar pelajar malaysia yg berada di cairo itu terus berada disana dan merasai pahit maung berada dlm negara huru hara ...biar mereka sedar diri...kalau tidak mereka tidak sedar diri tak reti dek untung dpt negara aman mcm malaysia.....eloknya kerajaan tak perlu nak buat apa apa...//
ReplyDeletesy 10% setuju!!Malaysia,sebuah negara material haprak serupa mcm Mesir.Biar mereka rasa bahang revolusi yg tercetus di seluruh dunia Arab!